Suatu motor 3 phasa dengan hubunggan delta dan star memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing saat starting. Untuk operasional di industri tentunya motor yang digunakan diinginkan mengkonsumsi arus starting yang kecil sehingga mendapatkan rpm yang nominal, dengan begitu akan mendapatkan efisiensi daya kerja motor. Rotor induksi 3 phasa harus dijalankan dengan alat pengasut. Hal ini disebabkan motor induksi 3 phasa memiliki gulungan stator yang tahanannya rendah. Karena tahanannya rendah motor akan mengambil arus besar pada saat starting. Untuk industri yang mengoperasikan beberapa motor secara bersamaan arus starting yang besar dari motor tersebut dapat menyebabkan terjadinya overload disamping akan merusak gulungan stator itu sendiri. Untuk itu pada saat menjalankan motor induksi 3 phasa harus menggunakan alat pengasut.
Pada kasus yang dibahas disini merupakan kontrol motor 3 phasa star delta artinya sebuah motor akan dihubungkan star saat starting kemudian dengan timer pada mikrokontroler akan dialihkan menjadi hubungan delta sehingga akan didapatkan arus starting yang relatif kecil. Mikrokontroler yang digunakan dalam penelitian ini adalah AT89C51 dengan perangkat lunak Read51 yang programnya dibuat dalam bentuk asembly. sebagai Hardware , digunakan Chip AT89C51, Kontaktor magnet (LC, SC, DC).
Hasil yang didapat bahwa, pada saat starting motor dihubungkan pada kondisi hubungan bintang, pada saat running motor dialihkan pada kondisi hubungan delta. Arus asut 330% dari arus jalan. Dimana arus asut sebesar 7 A dan arus jalan sebesar 2,1 A pada kondisi hubung bintang ketika motor mendekati putaran nominal dan 2,7 A pada kondisi hubung delta.

0 komentar:

Posting Komentar